Di era digitalisasi seperti saat ini tersedia banyak platform media sosial. Setiap platform miliki karakteristik dan target audiens tersendiri.
Contohnya, TikTok, media sosial asal Tiongkok yang berfokus pada video berdurasi pendek.
Popularitas TikTok di tanah air makin meningkat sejak pandemi COVID-19 pada 2020. Dikutip dari jasa konten tiktok, riset dari Sensor Tower menunjukkan aplikasi besutan ByteDance yang hadir sejak September 2016 ini telah diunduh lebih dari 300 juta pengguna pada kuartal pertama dan kedua di th.
2020. Kondisi ini menjadikan TikTok sebagai aplikasi yang kondang di dunia, terhitung Indonesia.
Melihat dari kuantitas penggunanya yang membeludak, telah saatnya humas memakai aplikasi ini. Selain kuantitas penggunanya makin meningkat
platform ini bisa menjangkau lintas generasi dari milenial, Z, sampai X.
Seperti halnya media sosial yang lain, TikTok terhitung membawa algoritma tersendiri. Konten yang dibikin lewat aplikasi ini tidak selamanya memperoleh kuantitas pemirsa atau audiens yang banyak andaikan tidak bisa raih halaman himbauan TikTok, atau dikenal dengan istilah for your page (FYP).
Lantas, bagaimana caranya sehingga konten TikTok jadi FYP? Berikut ulasannya berdasarkan beberapa rujukan.
1. Menyertakan Tanpa Pagar
Sebelum mengunggah konten video, pastikan untuk menulis caption dengan sertakan isyarat pagar (tagar) atau hashtag yang sedang populer. Walaupun hashtag bisa mempengaruhi penyebaran konten video, dapat lebih baik terkecuali tagar selanjutnya relevan dengan isi/pesan video yang diunggah.
2. Menggunakan Audio yang sedang Tren
Selain hashtag, konten yang dapat diunggah sebaiknya disempurnakan dengan sound atau audio yang sedang viral atau paling kerap digunakan oleh para konten kreator.
3. Mengikuti Tren Video Viral
Video yang tren dan viral di TikTok cenderung tidak bertahan lama. Oleh karenanya, praktisi humas wajib peka pada isu dan tren yang sedang berkembang. Ya, untuk bisa membuat konten korporasi atau institusi memakai tren video yang sedang viral sesungguhnya diperlukan kreativitas.
4. Perhatikan Kualitas Video
Video yang menarik selamanya jadi kunci warganet lihat video selanjutnya sampai akhir atau malah menggulingkan layar.
Salah satu langkah untuk menarik minat audiens sehingga berlama-lama lihat konten kita adalah dengan memastikan mutu video yang dapat diunggah, jadi dari kejernihan, nada jelas, dan tehnik penyuntingan yang berkelas.
5. Mengunggah Video di Saat Terbaik
Konten yang bagus jadi percuma terkecuali diunggah tidak di kala puncak atau terbaik (prime time). Berikut ini kala terbaik mengunggah video TikTok:
Senin: 14.00 WIB, 18.00 WIB, 21.00 WIB
Selasa: 10.00 WIB, 16.00 WIB, 21.00 WIB
Rabu: 11.00 WIB, 19.00 WIB, 20.00 WIB
Kamis: 06.00 WIB, 21.00 WIB, 23.00 WIB
Jumat: 16.00 WIB, 24.00 WIB, 02.00 WIB
Sabtu: 06.00 WIB, 07.00 WIB, 22.00 WIb
Minggu: 03.00 WIB, 18.00 WIB, 19.00 WIB
6. Manfaatkan Fitur
Kita terhitung bisa menambah visibilitas konten dengan memakai fitur duet di TikTok atau menjahit (stitch) video, yang memungkinkan Anda berkolaborasi atau merespons pada video yang sedang viral. Sehingga, konten video yang dihasilkan bisa terhubung dan membawa kesamaan dengan video yang sedang ramai jadi atensi publik.
7. Lakukan Interaksi
Hal simpel yang bisa dijalankan sehingga FYP adalah selamanya berinteraksi dengan pengikut. Interaksi selanjutnya bisa dijalankan dengan langkah mengimbuhkan suka, dan membalas komentar audiens.
8. Konsisten
Agar bisa FYP diperlukan konsistensi didalam mengunggah konten video.
Sudah saatnya humas menjadikan TikTok sebagai wadah baru didalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan target audiens secara lebih dinamis dan efektif.